Minggu, 11 September 2011

Misteri Tora no Maki

Selain berlatih karate pada Azato dan Itosu, Funakoshi juga belajar seni sastra pada gurunya ini. Tampaknya hal ini berpengaruh besar pada munculnya simbol harimau yang kemudian lazim dikenal dengan Tora no Maki yang digunakan oleh Shotokan dan Shotokai saat ini.


Ketika Funakoshi masih muda, dia gemar berjalan-jalan dalam kesunyian diantara pohon-pohon cemara yang mengelilingi rumahnya di Shuri, Okinawa. Setelah sehari yang berat diisi dengan mengajar di beberapa sekolah di daerahnya ditambah beberapa jam lebih diisi dengan latihan karate yang giat, dia kerap kali akan mendaki Gunung Torao dan kemudian bermeditasi diantara pepohonan cemara dibawah bintang-bintang dan bulan yang terang. Gunung Torao amatlah dekat, gunung ini ditumbuhi pepohonan hingga begitu lebatnya yang apabila diamati dari kejauhan menyerupai ekor seekor harimau. Dalam kenyataannya nama Torao memang berarti ekor harimau.

Pada waktu-waktu berikutnya, Funakoshi menerangkan bahwa angin dingin yang berdesir diantara pepohonan cemara di Gunung Torao membuat pohon-pohon tersebut bergerak seperti layaknya gelombang yang memecah di pantai. Demikianlah, sejak didapatkannya inspirasi itu dia memilih nama Shoto yang selalu dibubuhkannya sebagai tanda tangan di akhir karya tulisnya.

“Shoto” sebagai nama yang ditulis oleh Funakoshi memiliki arti pohon cemara yang bergerak laksana gelombang. Sedangkan “kan” berarti ruang atau balai utama (yang kemungkinan besar tempat murid-muridnya berlatih. Nama ini kemudian dianugerahkan oleh murid-muridnya sebagai penghormatan pada Funakoshi dengan ditulis pada papan nama dojo yang dibangun di Tokyo tahun 1936.

Munculnya simbol harimau yang dikerjakan oleh Hoan Kosugi ini tidak begitu jelas. Sumber pertama menyebutkan ketika Funakoshi berniat kembali ke Okinawa dirinya didatangi oleh Hoan Kosugi. Seorang pelukis ternama saat itu yang meminta pelajaran karate bagi dirinya dan teman-temannya di Kelompok Tabata. Perkumpulan ini adalah wadah berkumpulnya para seniman yang terbaik di masa itu. Kosugi meminta pelajaran dari Funakoshi karena saat itu dia tidak menemukan guru karate yang lebih pantas dari Funakoshi.

Ketika itu Funakoshi berniat menulis buku Ryukyu Kempo Karate, Kosugi mengatakan pada Funakoshi kalau dirinya bersedia melukis sampul depannya. Kosugi kemudian melukis gambar harimau yang disebutnya Tora no Maki. Di Jepang istilah Tora no Maki merupakan istilah resmi bagi karya tulis untuk suatu seni atau suatu sistem. Kosugi menjelaskan pada Funakoshi bahwa buku yang akan ditulisnya akan menjadi “Tora no Maki” nya karate. Dan sejak kata “tora” berarti harimau, Kosugi melukis gambar harimau sebagai simbolnya.

Sumber lain mengatakan kalau Kosugi sangat terkesan dengan latihan karate yang diterimanya dari Funakoshi. Kemudian ketika didengarnya Funakoshi akan menulis buku dengan segera dia mengusulkan diri untuk melukis sampulnya. Dikatakan bahwa Kosugi mengambil ide harimau karena menurut kepada filosofi tradisional Cina yang mempunyai makna bahwa ’’harimau tidak pernah tidur’’. Harimau mempunyai sifat yang tenang namun tetap waspada. Perasaan ini dirasakan oleh Kosugi ketika berlatih dibawah Funakoshi. Tampaknya makna ini dikemudian menjadi sangat populer.

Funakoshi sangat terkesan ketika diterimanya hasil karya Kosugi ini. Mengingatkannya akan kenangan masa mudanya ketika masih mendaki gunung Torao. Funakoshi berniat membayar hasil karya ini, namun Kosugi menolaknya. Kosugi hanya meminta Funakoshi mengajarinya karate berikut filosofi besar yang terkandung didalamnya. Terharu mendengar jawaban ini, Funakoshi menerima tawaran itu dan merekapun terus menjalin persahabatan baik.

Ada juga sumber yang mengatakan bahwa Funakoshi sendiri yang meminta pada Kosugi untuk melukis simbol harimau itu baginya. Setelah diketahuinya Kosugi adalah seorang pelukis yang pandai.

Tidak dapat dipastikan mana yang pasti dari kisah-kisah itu. Barangkali diantara kisah-kisah itu ada yang benar. Namun yang pasti Funakoshi kemudian menggunakan lukisan harimau itu sebagai sampul depan bukunya Ryukyu Kempo Karate yang terbit tahun 1922.

Setelah meninggalnya Funakoshi seluruh aset, dokumen berikut lukisan harimau diserahkan kepada Shigeru Egami oleh keluarga Funakoshi. Egami sendiri di kemudian hari tetap pada Shotokai sebagai organisasinya.

Minggu, 25 Juli 2010

ISTILAH ISTILAH DASAR KARATE

Budo Cara perang (bela diri)
Budoka Orang yang belajar seni perang (bela diri)
Bushido Cara dari pahlawan/pejuang (kode hormat dari samurai)
Dai Lebih besar, besar
DAN Derajat utama (Tingkatan dalam sabuk hitam)
Deshi Murid
Do Jalan, cara
Doji Simultan, bersama
Dojo Tempat latihan
Dojo-kun Peraturan tempat latihan
Embusen Garis pergerakan (dalam KATA)
Enoy Semangat persiapan
Fudokan Pondasi rumah kandang kuda
Gasshuku Latihan bersama (= penyeragaman teknik)
Gi Seragam
Gohon Kelima
Gohon kumite Pertarungan (kumite) lima langkah
Go no sen Membiarkan diserang dahulu dgn tujuan untuk membalas
Goshin Bela diri
Hai Ya
Han Setengah
Hanmi Menghadap ke depan (45 derajat, didepan lawan)
Happo kumite Kumite melawan beberapa lawan dari berbagai arah
Hara Perut; bagian tengah dari tubuh
Heiko Keseimbangan
Hombu Dojo utama/inti
Hyosh Penentuan waktu / irama
Iee Iie Tidak
Jikan Waktu
Jiyyu kumite Pertarungan (kumite) bebas
Jutsu Seni, kemampuan
Ka Pelajar, siswa
Kamae Postur
Kamaete Bersiap
Kan Aula
Kara Kosong
Karate Tangan kosong
Karate Do Cara karate
Karateka Orang yang belajar karate
Karategi Pakaian karate
Kata Bentuk latihan (=jurus); bahu
Ki Kekuatan bagian dalam
Kiai Teriakan semangat / peledakan energi
Kihon Dasar
Kihon ippon kumite Teknik dasar suatu pertarungan (kumite)
Kime Pemusatan semua kekuatan di satu titik dgn suatu teknik
Ko waza Semua ilmu tentang teknik tangan
Kohai Yunior; adik seperguruan
Kokyu Pernafasan
Kumite Pertarungan / pertempuran
Kun Sumpah / peraturan
Kyu Rangking; tingkatan
Ma ai Jarak
Makiwara Papan lentur (=Papan dililit tali jerami & ditanam ke tanah)
Mokuso Meditasi (=menghayati, menenangkan pikiran)
Narande Berbaris
Obi Sabuk; ikat pinggang
Osh Secara umum, mengandung pengertian "Ya, saya mengerti"
Oshinabu Pantang menyerah
Osu " Saya mengerti dan akan mencoba yang sebaik mungkin"
Otoshi Menjatuhkan
Oyo kumite Pertarungan (kumite) menghadapi beberapa lawan
Randori Latihan pertarungan (kumite) bebas
Rei Menunduk; sapaan (tanda dari hormat)
Renmei Perserikatan, asosiasi, anggaran dasar
Ryo Berdua (=keduanya)
Ryu Sekolah, aliran
Sanbon kumite Pertarungan (kumite) tiga serangan
Satori Penjelasan dalam seni bela diri
Seiretsu Rangking (tingkatan) berdasarkan garis
Seiza Meditasi (=menenangkan pikiran) dengan posisi berlutut
Sen Inisiatif
Sensei Guru, ahli
Sensei ni Menghadap guru
Sempai Senior, kakak seperguruan
Shiai Turnamen, kompetisi, kejuaraan
Shihan Orang yang sangat ahli
Shin Semangat
Shitei Hubungan antara guru dengan murid
Shito Pertarungan (kumite) hidup atau mati
Shoto Pergerakan cemara / nama samaran Funakoshi
Shotokan Rumah dari Shoto ; "Laut Rindu"; nama samaran Funakoshi
Sokumen Samping
Sonkei Hormat
Soto Luar
Taisho Pemanasan
Tate Vertikal
Te Tangan
Tokui Kesukaan, pilihan
Tori Penyerang
Wa Harmoni
Waza Teknik
Wazari Setengah poin (nilai setengah)
Yame Berhenti
Yasume Rileks (atau posisi siap)
Yoi Siap
Yakusoku kumite Pengaturan kumite
Zanshin Keseimbangan dan pengontrolan, kesadaran

Selasa, 20 Juli 2010

ARTI LAMBANG LEMKARI DAN FORKI

ARTI LAMBANG LEMKARI

Bentuk dan Gambar

* Bentuk bulat melambangkan persatuan dan kesatuan yang universal dan memberi arti bahwa olahraga Karate yang dibina Lemkari dilandasi semangat revolusi 17 Agustus 1945 dan Pancasila.
* Gambar harimau dalam posisi siap menerkam. Mencerminkan semangat karateka yang siap siaga dan sekali bergerak dapat mengalahkan lawan.


Warna

* Putih pada dasar melambangkan kesucian Kuning pada gambar harimau melambangkan keagungan.
* Hitam pada tulisan Lemkari melambangkan ketangguhan tekad.
* Merah pada bulatan di luar gambar harimau melambangkan keberanian.

ARTI LAMBANG FORKI



SEGI LIMA DENGAN GARIS BAWAH MEMBENTUK SUDUT
* Melambangkan olah raga Karate yang dibina oleh FORKI, berdiri atas dasar semangat revolusi 17 Agustus 1945, berazaskan Pancasila dan Sumpah Karate.
* TUJUH BUAH LINGKARAN
Melambangkan keolahragaan Karate dan Sapta Prasetia FORKI.
* GAMBAR HURUF K
Menggambarkan seorang Karateka yang sedang siap sedia.
* WARNA KUNING
Melambangkan keagungan.
* WARNA HITAM
Melambangkan keteguhan tekad
* WARNA MERAH
Melambangkan keberanian
* WARNA PUTIH
Melambangkan kesucian.